Langsung ke konten utama

Quote Novel Autumn in Paris by Ilana Tan





Autumn in Paris merupakan novel dengan kisah percintaan yang paling saya sukai dari tetralogi 4 musim Ilana Tan. Dari blog-blog yang saya baca (yang menulis tentang Autumn in Paris) dan rekan-rekan saya, mereka paling menyukai kisah ini. Kisahnya paling complicated, tak terduga, dan paling ngebuat baper. “Ini yang benar-benar namanya jatuh cinta pada pandangan pertama”, begitu komentar rekan saya.

Dalam novel ini, terdapat 2 orang pemeran utama. Tara Dupont sebagai pemeran utama wanitanya dan Fujisawa Tatsuya sebagai pemeran utama prianya. Dari kisah Summer in Seoul, Tara Dupont merupakan saudara Han Soo Hee (lihat Summer in Seoul) yang memiliki ibu seorang warga negara Indonesia dan ayah seorang warga negara Perancis. Namun, kedua orangtuanya telah bercerai dan ia memilih untuk tinggal dengan ayahnya di Paris, Perancis. Meskipun begitu, ia menguasai bahasa Indonesia, Perancis, dan Inggris. Tara Dupont memiliki teman pria bernama Sebastien. Tara dan Sebastien berteman sejak kecil dan ia memiliki rasa suka kepada Sebastien. Namun, semuanya berbeda. Semenjak ia mengenal Tatsuya yang merupakan teman Sebastien, rasa sukanya kepada Sebastien ternyata berbeda dengan rasa sukanya kepada Tatsuya.

Fujisawa Tatsuya merupakan warga negara Jepang yang sering mengunjungi Paris karena ada hal yang harus ia selesaikan. Entah itu urusan pekerjaan (karena ia merupakan seorang arsitek) ataupun hal pribadinya. Waktu itu, ia memiliki project dengan Sebastien dan kantornya berada di Paris. Ia pun terbang menuju Paris. Saat itu juga, Tara kembali dari Indonesia menuju Paris. Tak disangka, pertemuan pertama mereka terjadi di sana. Tatsuya yang baru tiba di bandara tertarik menuju ke sebuah coffee shop dan melihat seorang wanita dengan raut muka kecewa (karena tidak dijemput oleh Sebastien). Ya! Dia adalah Tara Dupont.

Keesokan harinya. Untuk menebus kesalahannya, Sebastien mengajak Tara untuk makan malam bersama setelah Tara selesai bekerja.  Tara bekerja sebagai penyiar di salah satu radio terkenal di Perancis. Hal yang tak disangka terjadi, Tatsuya bertemu lagi dengan Tara. Namun, Tara menganggap di sanalah pertemuan pertama mereka. Padahal ini merupakan pertemuan ketiga mereka. Setiap melihat Tatsuya, ia merasa tidak asing dengan wajahnya. Ia merasa teringat seseorang jika melihat Tatsuya.

Sebastien kemudian bercerita kepada Tara bahwa saat kedatangan Tatsuya ke Paris, ia tertarik dengan seorang wanita Perancis. Dan dengan sigap, Tara menyarankan Tatsuya mengirimkan kisahnya ke radionya. Mulai dari sana, Tatsuya rutin mengirimkan surat ke radio tempat Tara bekerja. Waktupun terus berjalan. Pertemuan demi pertemuan terus terjadi hingga suatu kejadian masa lalu mengharuskan mereka untuk berpisah. ............

Spoilernya cukup sampai di sini. Saya nggak kuat nulisnya (meweeekkk). Daaaan ini quotesnya!!

“Ia hanya perlu membiarkan dirinya jatuh. Setelah itu seluruh tubuhnya akan membeku. Rasa sakit ini juga akan membeku. Ia tidak akan merasakannya lagi.”

“Aku paling suka merasakan angin musim gugur di wajahku. Membuat ujung hidung dan kedua pipiku terasa dingin.” –Tara Dupont-

“Hei, kau tahu, aku suka caramu menyebut namaku,” –Tara Dupont-

“Kalau tidak tahu kesalahanmu, tidak perlu minta maaf!” –Tara Dupont-

“Kalau boleh jujur, dulunya aku sama sekali tidak suka Paris. Aku juga benci musim gugur.” –Fujisawa Tatsuya-

“Gadis Musim Gugur?” –Tara Dupont-

“Karena aku sering memerhatikannya. Karena sering memerhatikannya, tanpa sadra aku jadi mengenal semua kebiasaannya.” –Fujisawa Tatsuya-

“Aku sudah terbiasa menunggu.” –Sebastien-

“Marah bukan kata yang tepat,” –Jean Daniel Dupont-

“Kau menyukai mereka berdua, hanya saja rasa sukamu berbeda,” –Elise-

“Karena itulah sekarang aku memelukmu. Aku bisa mengisi ulang tenagaku.” –Fujisawa Tatsuya-

“Kau membuatku merasa lebih baik. Menyenangkan sekali memelukmu seperti ini, sampai-sampai aku takut tidak akan sanggup melepaskan diri lagi.” –Fujisawa Tatsuya-

“Kalau memang boleh, aku tidak berniat melepaskan diri.” –Fujisawa Tatsuya-

“Kau tahu, kalau ada masalah, kau  bisa menceritakannya padaku. Mungkin aku tidak bisa membantu, tapi setidaknya aku bisa menjadi pendengar yang baik.” –Tara Dupont-

“Ia sudah jatuh terlalu dalam dan tidak bisa keluar lagi”

“Tidak bisa keluar atau tidak mau keluar?”

“Kau tentu tahu permintaan yang diucapkan saat kita berulang tahun akan selalu terkabul, bukan?” –Tara Dupont-

“Aku sudah berlari mengelilingi kota Paris demi mencarimu.” –Fujisawa Tatsuya-

“Papa... Papa... aku... mencintainya.” –Tara Dupont-

“Karena sakit sekali rasanya. Di sini. Sakit sekali, Sebastien.” –Tara Dupont-

“Apakah dengan melihatku saja membuatmu sedih?” –Fujisawa Tatsuya-

“Aku tidak pernah menyesal mengenalmu. Percayalah padaku.” –Fujisawa Tatsuya-

“Berjanjilah padaku kau akan baik-baik saja.” –Fujisawa Tatsuya-

“Kumohon... jangan pergi...” –Tara Dupont-

“Hatinya sakit sekali ketika memeluk Tara, tapi jauh lebih sakit ketika ia melepaskan pelukannya.”

“Apakah ada yang tahu bagaimana rasanya mencintai seseorang yang tidak boleh dicintai? Aku tahu.” –Fujisawa Tatsuya-

“Aku memang baru mengenalnya, tapi rasanya aku udah mengenalnya seumur hidup. Dan tiba-tiba saja aku sadar dia telah menjadi bagian yang sangat penting dalam hidupku.” –Fujisawa Tatsuya-
“Selama ini aku tidak pernah percaya pada yang namanya kebetulan, tetapi ini seperti takdir.” –Fujisawa Tatsuya-

“Hidup ini sungguh aneh, juga tidak adil. Suatu kali hidup melambungkanmu setinggi langit, kali lainnya hidup menghempaskamu begitu keras ke bumi. Ketika aku menyadari dialah satu-satunya yang paling kubutuhkan dalam hidup ini, kenyataan berteriak di telingaku dia juga satu-satunya orang yang tidak boleh kudapatkan. Kata-kataku mungkin terdengar tidak masuk akal, tetapi percayalah, aku rela melepaskan apa saja, melakukan apa saja asal bisa bersamanya. Tetapi apak manusia bisa mengubah kenyataan?” –Fujisawa Tatsuya-

“Hidup ini sungguh aneh, juga tidak adil. Suatu kali hidup melambungkanmu setinggi langit, kali lainnya hidup menghempaskamu begitu keras ke bumi. Ketika aku menyadari dialah satu-satunya yang paling kubutuhkan dalam hidup ini, kenyataan berteriak di telingaku dia juga satu-satunya orang yang tidak boleh kudapatkan. Kata-kataku mungkin terdengar tidak masuk akal, tetapi percayalah, aku rela melepaskan apa saja, melakukan apa saja asal bisa bersamanya. Tetapi apak manusia bisa mengubah kenyataan?” –Fujisawa Tatsuya-

“Lihat! Sepertinya dia menunggu, itulah kenapa dia masih bernafas dan tidak ingin pergi.” –Fujisawa Kenichi-

“Karena itulah dia terus bertahan hidup.” –Ishida Keiko-

“Aku dan segala yang kuinginkan dalam hidup” – Fujisawa Tatsuya-

“Kau bukan Putri Tidur, kau tahu? Kenapa kau tidak bagun saja sebelum aku membuat keributan?” –Tara Dupont-

“Saat itu aku sangat bahagia. Itu saat-saat yang menyenangkan.” –Tara Dupont-


“Terima kasih atas semua yang sudah kau lakukan untukku. Aku selalu senang bersamamu. Kau membuat segalanya menyenangkan. Saat-saat bersamamu adalah saat-saat paling membahagiakan. Aku selalu mengira saat itu bisa bertahan selamanya.” –Tara Dupont-

“Jangan marah padaku kalau aku menangis sekarang. Biarkan aku menangis. Hari ini saja. Dengarkan aku. Tidak perlu mengkhawatirkan aku. Aku akan baik-baik saja. Kau dengar aku, Tatsuya? Aku baik-baik saja. Mungkin butuh waktu, tapi aku akan baik-baik saja. Kau boleh lihat sendiri nanti. Kau akan lihat tidak lama lagi aku akan kembali bekerja, tertawa, dan mngoceh seperti biasa. Aku janji.” –Tara Dupont-

“Aku akan selalu menyayangimu. Aku mencintaimu.” –Tara Dupont-

“Ia ingin Tara Dupont selalu bahagia. Walaupun itu berarti ia harus menyerahkan seluruh hidupnya.”

“Selama dia bahagia, aku juga akan bahagia. Sesederhana itu.” –Fujisawa Tatsuya-


Baiklah readers... Quotesnya sampai di sini ya... Sampai jumpa di quotes selanjutnya, Winter in Tokyo ^^

Nb: dear readers... mohon untuk dicomment, direspon, dan dishare. Postingan ini boleh saja direpost ataupun direblog tapi tetap ingat untuk MENGIKUTSERTAKAN CREDITNYA DENGAN LENGKAP. Terima kasih readers ^^

Credit gambar: Google Images

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Quote Novel Summer in Seoul by Ilana Tan

  Saya mulai dari novel pertama, Summer in Seoul dari Tetralogi 4 Musim Ilana Tan. Saya akan sedikit mereview atau mengomentari novel ini terlebih dahulu. Seperti yang sudah saya tulis dipostingan sebelumnya, Ilana Tan memiliki gaya penulisan yang dapat dengan mudah dipahami oleh penulisnya, sehingga pembaca akan terus membacanya (bahasanya ngalir teruss). Novel ini memiliki cerita yang mungkin setiap fans ingin mengalaminya. Yaa taulah para penggemar pasti mempunyai mimpi yang sama, yaitu dapat bertemu langsung dengan idolanya.  Dalam novel ini, pemeran utamanya adalah Han Soo Hee dan Jung Tae Woo. Han Soo Hee atau Sandy merupakan mahasiswa biasa yang bekerja sebagai asisten seorang perancang busana terkenal di Korea Selatan. Dia merupakan campuran Korea dengan Indonesia. Ayahnya orang Korea dan ibunya adalah orang Indonesia. Ia memiliki kakak perempuan bernama Lisa. Sedangkan Jung Tae Woo merupakan seorang penyanyi terkenal di Korea Selatan, bahkan dunia. Jung Tae Woo se

Tetralogi 4 Musim by Ilana Tan

Cover Novel Tetralogi 4 Musim Ilana Tan terbitan pertama Halo! Annyeong haseyo! Bonjour! Ohayou! Hello! Saya baru saja selesai baca tetralogi 4 musim Ilana Tan. Dan sekarang saya masih baper. Duuhhh bahasa novelnya benar-benar ringan dan mudah dipahami, sehingga terus membaca tanpa henti. Bahkan tidak melompat ke bab berikutnya (biasanya hal ini saya lakukan kalau sudah mulai bosan dengan novelnya). Di setiap novelnya, bahkan halaman novelnya ada saja quote yang bisa diambil. Hal inilah yang membuat saya betah baca novel-novel ini dalam 4 hari. Buat kalian yang belum baca novel ini, kalian harus baca! Novel ini benar-benar recommended. Sampai saat ini, ada 2 novel hasil tulisan Ilana Tan yang sudah difilmkan, yaitu Sunshine Becomes You yang sudah ditayangkan di bioskop akhir Desember tahun 2015 dan Winter in Tokyo yang akan ditayangkan 11 Agustus 2016 ini. Dari keempat novel ini, saya paling suka dengan kisah Autumn in Paris. Kenapa? Penasaran? Baca novelnya ;) Daan oleh